Posted by : Unknown
Selasa, 04 Juni 2013
Tidak mudah untuk membangun ulang sebuah konsep yang sudah dikenal begitu luas, bahkan mulai menjelma menjadi sebuah identitas yang hampir tidak mungkin untuk diganggu gugat. Ketika berhubungan dengan dunia yang dibangun atas dasar kreativitas, stagnansi menjadi masalah besar karena dapat berujung pada kebosanan yang akut. Oleh karena itu, konsep ini terkadang membutuhkan perombakan ekstrim dan besar-besaran untuk membantu mencari definisi baru yang lebih segar dan beragam. Kebutuhan inilah yang kemudian melahirkan konsep reboot yang saat ini tengah menjadi tren di industri game. Seperti yang dilakukan oleh Capcom dengan franchise game hack and slash terbesar mereka: Devil May Cry.
Ketika pertama kali diperkenalkan lewat sebuah artwork dan screenshot, kritik gamer langsung mengalir keras tanpa ampun. Bagaimana tidak? Menggandeng sang developer Barat – Ninja Theory, Capcom memutuskan untuk “melahirkan kembali” Devil May Cry yang benar-benar baru. Langkah ekstrim dilakukan, tidak hanya dari sekedar membentuk cerita dan dunia yang baru, tetapi juga merombak desain sang karakter utama – Dante yang selama ini sudah melekat di hati gamer. Dante yang dulunya terlihat dingin, kini berubah menjadi sosok anak muda pemberontak dengan rambut acak-acakan. Skeptis dan pesimis mewarnai hati sebagian besar penggemar fanatik Devil May Cry selama tahun 2012 silam.
Namun apa yang terjadi? Menjajal game ini untuk pertama kalinya di konsol, proyek “gila” kerjasama antara Capcom dan Ninja Theory ini ternyata membuktikan kekuatan dan nilai jualnya yang luar biasa. Hanya butuh beberapa menit untuk bersama seri terbaru ini untuk menghapus segala bentuk keraguan yang selama ini tercipta. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang kami bicarakan. Setelah menyelesaikan game ini secara keseluruhan, kami akhirnya punya keberanian unutk menilainya secara keseluruhan.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh seri Devil May Cry terbaru – DmC ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri reboot yang menakjubkan?
elamat datang di Limbo City, sebuah kota metropolitan yang terlihat normal di permukaan, namun pada kenyataannya telah dikuasai oleh iblis berkedok manusia di semua sektor kehidupan terpenting. Mengetahui status Dante sebagai Nephilim, para Iblis pun mulai berburu. Mereka harus menarik Dante ke Limbo – sebuah dunia yang terletak di antara surga dan negara dengan representasi kota yang hancur berantakan.
Pertarungan besar dimulai, tidak hanya sekedar untuk menyelamatkan Limbo City dari cengkeraman pada iblis, tetapi juga atas dasar balas dendam terhadap Mundus.
Adalah Mundus, sang raja iblis sekaligus pemimpin Limbo City yang berusaha menghabisi si Dante. Atas alasan apa? Ramalan sejak masa lalu sudah menegaskan bahwa satu-satunya yang mampu mengalahkan dan membunuhnya hanyalah seorang Nephilim – sebuah ras yang lahir dari percampuran antara Iblis dan Malaikat. Tidak mengetahui eksistensi Vergil, Dante menjadi target utama. Parahnya lagi? Bersama The Order, Dante justru dengan penuh keberanian menentang dan mengejar anak buah krusial Mundus dan berusaha menundukkan sang raja Iblis ini. Pertempuran melewati Limbo pun dimulai. Dante terpanggil untuk menjalani sebuah takdir yang tidak pernah ia sadari sebelumnya.
Lantas, mampukah Dante menundukkan Mundus? Apa sebenarnya tujuan dari The Order yang dibangun oleh Vergil? Siapa pula sosok Kat dan hubungannya dengan Limbo? Semua pertanyaan ini akan terjawab ketika Anda memainkan DmC ini sendiri.
Diberdayakan oleh Blogger.